Anda sedang membaca Mantan Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen Jadi Tersangka Korupsi Proyek Ruang Operasi - JATENGKOTA mohon pertahankan, kami selalu update berita terbaru hari ini singkat, padat dan terpercaya.

JATENGKOTA, SRAGEN - Mantan direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, DS, menjadi tersangka dalam kasus korupsi pengadaan ruang operasi tahun 2016.

Selain DS, seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berinisial NY, juga turut ditetapkan sebagai tersangka dalam dalam proyek senilai total Rp8 miliar ini.

"Perlu saya jelaskan, lanjutan kasus RSUD yang dilaporkan tahun 2019 lalu, kini sudah maju satu langkah.

Sementara ini, kami sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini,"ujar Kepala Kejaksaan Negeri Sragen, Syarief Sulaeman Nahdi, ketika dikonfirmasi, Senin (13/1/2020).

Perihal total kerugian negara, dia belum bisa menyampaikan secara detail.

Syarief menuturkan, dalam waktu dekat akan menyampaikan perkembangannya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, modus operandi yang dilakukan dua tersangka tersebut cukup unik, berbeda dengan kasus lain.

"Modus yang mereka lakukan cukup unik.

Intinya, mereka mengondisikan harga, sehingga menyebabkan kerugian negara.

Jadi, bukan soal volume dan spek dari barang," ujar Syarief.

Sejauh ini, Syarif melanjutkan, pihaknya telah memeriksa 20 saksi.

Dia mengatakan, masih terus melakukan penyelidikan.

Dua tersangka tersebut belum ditahan karena masih dalam tahap penetapan.

Dua jabatan tersangka, dikatakannya, memang sangat berhubungan dengan tupoksi dan kewenangan.

Sehingga penyimpangan mudah dilakukan oleh kedua tersangka.

Mengembalikan kerugian negara, dikatakan Syarief, menjadi target utama.

"Target kami memang mengembalikan uang negara.

Sebenarnya, barang yang dibeli kualitasnya bagus, masih dipakai hingga sekarang," lanjut dia.

Sementara, untuk sumber dana yang diselewengkan bukan dari APBD murni Kabupaten Sragen, melainkan dana dari provinsi.

Syarief menambahkan, masalah terkait kesehatan dan pendidikan memang perlu pengawasan ekstra karena menyangkut hajat hidup orang banyak. (uti)