Bupati Pati Haryanto Temukan Petugas yang Selewengkan Bantuan PKH untuk Main Game
Oleh : JATENGKOTA | on
JATENGKOTA, PATI – Bupati Pati Haryanto mengatakan, dirinya mensinyalir keberadaan pekerja sosial yang menyelewengkan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Bentuk penyelewengan tersebut ialah tetap mencairkan bantuan PKH bagi penerima bantuan yang telah meninggal dan menggunakannya untuk keperluan pribadi.
Hal itu ia utarakan dalam Rapat Koordinasi Verval Data Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) Non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dalam Aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), Rabu (5/2/2020).
Rapat yang antara lain diikuti pejabat Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), para camat, serta para kepala desa ini diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Pati.
“Ada petugas yang meski penerima bantuan sudah meninggal, tetapi PKH tetap dicairkan terus.
Kalau jadi temuan, ya harus dikembalikan.
Saya sudah berkali-kali menyelesaikan masalah semacam ini.
Ada yang malah dipakai untuk main game.
Saya suruh kembalikan (dana bantuan yang diselewengkan),” ungkap Haryanto.
Ia menegaskan, tujuan penyaluran bantuan ialah untuk meringankan beban masyarakat yang tidak mampu.
“Jangan justru diambil dan dimanfaatkan petugasnya.
Kalau yang semacam itu, saya pesankan pada Dinsos, jangan direkomendasikan lagi.
Kalau ada petugas semacam itu ngapain dipertahankan.
Orang baik saja banyak yang mengantre (untuk menjadi pekerja sosial).
Carikan orang baik. Kita ini butuh kejujuran,” tegas dia.
Haryanto berharap, verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang tengah dilakukan saat ini dimanfaatkan untuk mencoret nama-nama yang sudah tidak sepatutnya menerima bantuan.
“Kalau ada yang sudah mampu, di-delete.
Ada yang meninggal, didelete.
Begitu juga kalau ada yang merantau ke luar negeri,” ucap dia.
Haryanto meyakini, jika data penerima bantuan benar-benar valid dan terintegrasi, angka kemiskinan di Pati akan menurun.
Belum lama ini saja, lanjut dia, pihaknya mendapat laporan dari Camat Trangkil bahwa ada 228 warga yang mengundurkan diri dari daftar penerima bantuan.
Hal ini menyusul kebijakan untuk melabeli rumah penerima bantuan sebagai warga tidak mampu.
“Masyarakat ini juga punya malu.
Kalau semua melakukan itu, insyaa Allah angka kemiskinan di Pati pasti menurun,” tandas dia. (Mazka Hauzan Naufal)
Bagikan Ke : Facebook Twitter Google+
Baca Juga
- » Hasil Babak I Skor 0-0 Timnas U-23 Indonesia Vs Malaysia Sea Games 2022 Perebutan Medali Perunggu
- » 3 Shio Kerap Mencetak Orang Kaya Raya, Bisnis Selalu Lancar
- » Hasil Babak I Skor 0-0 Timnas U23 Indonesia Vs Malaysia SEA Games 2021 Tonton Live Streaming di Sini
- » Kisah Bilal Bin Rabah, Orang Pertama yang Kumandangkan Adzan di Dunia
- » Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 9 Halaman 87, 88, 89, 94, 95, 97, 98 Kekayaan Alam Indonesia