Masker Batik Buatan Narapidana Lapas Kelas I Kedungpane Semarang Diekspor ke Malaysia
Oleh : JATENGKOTA | on
JATENGKOTA, SEMARANG - Di tengah pandemi, narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang Kedungpane memproduksi masker batik.
Masker tersebut telah dijual ke berbagai daerah di Tanah Air, bahkan diekspor sampai Malaysia.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Dadi Mulyadi mengatakan, masker batik yang diproduksi oleh 50 narapidana di Lapas Kelas I Kedungpane ini dipasarkan secara daring.
Selain itu, juga melayani pesanan dari berbagai instansi.
"Misalnya yang sudah pesan itu dari beberapa lembaga.
Misal BNN, atau dari Puskesmas.
Ada juga masyarakat umum," kata Dadi, Selasa (14/7/2020).
Beberapa daerah yang telah dijangkau pasar masker produksi napi Lapas Kedungpane di antaranya Bali, Kalimantan, Sumatera, dan beberapa daerah di Jawa.
"Biasanya juga pengusaha yang beli masker dari kami," kata dia.
Produksi masker kain ini dilakukan sejak Maret 2020.
Sedianya para narapidana yang dikaryakan di dalam Lapas memproduksi furnitur berbahan rotan sintetis.
Karena pandemi, rotan produksi mereka tidak bisa diekspor.
"Rotan buatan ini dijual ke luar, ke beberapa negara, misal di Timur Tengah.
Ada corona akhirnya tidak bisa kirim. Kemudian ganti buat masker," jelas Dadi.
Masker batik produksi narapidana itu dijual seharga Rp 25 ribu per buah.
Sedangkan masker kain tanpa motif batik dihargai kisaran Rp 7 ribu.
Sampai saat ini sudah ada ribuan masker produksi narapidana.
Mereka mendapat jatah 50 persen dari hasil penjualan.
Sementara 35 persen untuk modal, sedangkan 15 persen untuk kas negara.(*)
Bagikan Ke : Facebook Twitter Google+
Baca Juga
- » Jamaah Haji Asal Batang Tiba, Dinkes Siapkan 5 Ambulan dan Tempat Isolasi Terpusat
- » Polres Kudus Ungkap Peredaran Uang Palsu Senilai Rp 6,5 juta
- » Sakit Ruben Onsu dan Sarwendah Ternyata Jadi Kelemahan Betrand Peto: Semuanya Blank
- » Ada 15 Kecamatan di Banyumas Berpotensi Terdampak Bencana Pergerakan Tanah
- » Gajahmungkur Manfaatkan Taman untuk Pelayanan Publik Akhir Pekan, Pemohon Naik Drastis