Video Aturan Penyekatan Mudik Bikin Pedagang Batik Grosir Setono Tak Dapat Pembeli
Oleh : JATENGKOTA | on
JATENGKOTA, PEKALONGAN -- Berikut ini video Aturan Penyekatan Mudik Bikin Pedagang Batik Grosir Setono Tak Dapat Pembeli
Aturan penyekatan bagi pemudik yang digalakan Pemerintah berimbas pada sepinya pembeli di pusat batik Grosir Setono, Kota Pekalongan.
Bahkan sejumlah pedagang memilih untuk menutup tokonya.
Padahal momen lebaran atau syawalan dimanfaatkan pemudik untuk belanja batik.
Pembeli pada umumnya membeli batik pada momen tersebut sebagai oleh-oleh bagi sanak famili.
"Imbas penyekatan tak ada pemudik sehingga bikin Grosir Setono sepi saat momen lebaran tahun ini," papar pedagang batik Firnia Ningsih kepada JATENGKOTA, Sabtu (15/5/2021).
Dia membandingkan momen yang sama pada tahun sebelumnya.
Grosir Setono pada momen lebaran pembeli selalu berjubel.
Mereka didominasi para pemudik dari beragam daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Papua bahkan ada yang dari luar negeri.
Mereka membeli batik sebagai oleh-oleh di tanah perantauan.
"Perbandingan pembeli saat lebaran 90 persen pemudik 10 persen warga lokal," ujar dia.
Dia mengaku, pada momen lebaran mengandalkan pemudik lantaran mereka berbelanja dalam partai besar.
Tiap pemudik belanja batik biasanya mengahabiskan uang minimal Rp500 ribu - Rp1 juta.
"Kondisi tahun kemarin meski pandemi masih lumayan karena masih ada pemudik.
Tahun ini ada penyekatan sehingga pembeli jauh berkurang," terangnya.
Penurunan pembeli itu, lanjut dia, membuat omzet toko batiknya merosot tajam saat lebaran.
Di momen lebaran hingga Syawalan saat kondisi normal mampu meraup pendapatan Rp10 juta perhari.
Kali ini dia hanya mampu mengantongi Rp1 juta perhari.
"Dapat segitu sudah beruntung," terangnya.
Dia mengatakan, kondisi pengunjung kali ini hanya mengandalkan pembeli lokal seperti dari daerah Pemalang, Kabupaten Pekalongan, dan Batang.
"Mereka belanja batik hanya sebagai kebutuhan bukan sebagai oleh-oleh jadi tentu beda jumlahnya," katanya.
Sementara pedagang batik lain, Syarif Arrufatih menuturkan, jumlah pembeli batik saat lebaran tahun ini sangat merosot tajam.
Hal itu imbas dari penyekatan pemudik.
Pasalnya meski ada pandemi Covid-19, lebaran tahun kemarin masih dipadati pengunjung.
"Banyak orang takut mudik sehingga berdampak pada Grosir Setono saat lebaran yang mengandalkan pembeli dari pemudik," bebernya.
Dia menyebut, turunnya pembeli saat lebaran mencapai 70 persen dibandingkan lebaran tahun kemarin.
Rata-rata pada momen lebaran dia mampu kantongi keuntungan Rp10 juta perhari.
Pendapatan tahun ini hanya di angka Rp2 juta - Rp3 juta.
"Padahal lebaran tahun kemarin masih lumayan dengan keuntungan di atas Rp5 juta," ungkapnya.
Dia mengaku, momen awal ramadan pembeli sempat ramai didominasi pembeli lokal Pekalongan dan daerah sekitarnya.
Tren tersebut terus berkurang pada pertengahan hingga akhir lebaran.
"Kami optimis pembeli akan kembali ramai terutama selepas aturan penyekatan selesai pada tanggal 17 Mei nanti," tandasnya. (Iwn)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :
Bagikan Ke : Facebook Twitter Google+
Baca Juga
- » Segini Tarif Biaya Coaching Clinic Bersama Ronaldinho di Malang: Dapat Foto dan Tandatangan
- » Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini 26 Juni 2022, Taurus Hubunganmu Butuh Kejujuran
- » Kalender Jawa Hari Ini, Bulan Juni 2022 Tanggal 26 Minggu Pon
- » Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 9 Halaman 1, 4, 7, 10, 11, 12, 13 Energi Listrik dan Air
- » Chord Gitar Sekali Ini Saja Glenn