Karma Polisi Bripka Jufri dan Bripda Rizki Hina Korban Pemerkosaan: Pas datang kaya lonte kau
Oleh : JATENGKOTA | on
JATENGKOTA - Dua polisi terima karma setelah mengatai seorang korban pemerkosaan dengan kata-kata tak pantas.
Satu kata yang menyakiti perasaan korban adalah sebutan lonte yang dilontarkan oleh polisi.
Siapakah dua orang polisi yang menghina korban pemerkosaan sebagai lonte itu?
Mereka adalah Bripka Jufri dan Bripda Rizki.
Bripka Jufri adalah Kanit Reskrim Polsek Tambusai Utara.
Sedangkan Bripda Rizki selaku penyidiknya.
Kata-kata itu diucapkan ke korban pemerkosaan, seorang wanita usia 19 tahun berinisial ZU.
Singkat cerita, ZU dan suaminya berinisial S melaporkan tidak pemerkosaan oleh 4 pria.
Tempat kejadian perkara (TKP) pemerkosaan adalah Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Ternyata polisi berencana hendak mendamaikan antara pelaku dan korban.
Proses damai melalui penandatanganan surat pernyataan damai.
Namun pihak korban menolak penandatanganan surat damai.
Hal itu yang membuat dua polisi itu kalap.
Kata-kata lonte pun terlontar saat itu.
"Jangan kayak gitu, pas datang kayak lonte kau, nangis-nangis kau. Udah kayak gini kau," kata pria itu.
"Kalian sudah dibantu polisi kok kayak gitu balasan kalian. Lain kali kalau ada masalah, jangan kalian melapor ke kantor ya," suara salah satu orang yang diduga polisi.
Selain menyuruh tandatangan, dua polisi itu juga mengancam akan menjadikan korban sebagai tersangka.
"Kau bawa itu besok, jangan salahkan aku. Kutunggu kalian besok jam 08.00 WIB, lewat dari jam 10.00 WIB, kubuat kalian tersangkanya," ujar pria itu.
S selaku suami ZU tak terima.
Beruntung istrinya diam-diam merekam pembicaraan mereka dengan dua polisi itu.
Itu suara saya, kejadian 21 November," ujar S.
Video itu berdurasi 2 menit 30 detik.
"Kanit Resrkim datang sama anggotanya. Di situlah mereka datang dan sempat marah dan berkata kasar ke kami. Anggotanya Kanit bilang lonte. Kami tetap tidak akan mau tanda tangan surat damai itu. Kami pun tak tahu kenapa disuruh damai," ungkapnya.
Bayi ZU Meninggal
Tak hanya diperkosa, ZU mengalami nasib tragis.
Bayinya yang berusia 2 bulan pun meninggal karena sempat dibanting seorang yang turut memperkosanya.
Orang itu adalah AR (30).
Bayi ZU dibanting ke springbed, lalu kejang-kejang.
Tiga minggu setelah kejadian itu, si bayi meninggal.
"Saya diancam pakai pisau. Bayi saya dibanting oleh AR ke springbed hingga kejang-kejang. Bayi saya meninggal dunia tiga minggu setelah dibanting. Saya juga dicecoki dengan narkoba," kata ZU, belum lama ini.
ZU berujar polisi telah membongkar makam si bayi pada Sabtu 11 Desember 2021, kemarin.
Pembongkaran itu untuk keperluan autopsi.
Dia berharap tim forensik segera mengetahui kematian si bayi.
2 Polisi Dicopot
Sialnya nasih Bripka Jufri dan Bripda Rizki.
Mereka sama-sama dicopot lalu dimutasi.
Mutasi anggota tersebut dimuat dalam Surat Telegram Kapolda Riau Nomor: ST/16661/XII/KEP/2021 yang ditandatangani oleh Kapolda Riau melalui Karo SDM, Kombes Pol Joko Setiono, tertanggal 10 Desember 2021.
"Dua orang bintara Polres Rohul dimutasi dalam rangka riksa (pemeriksaan)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Kombes Sunarto.
Keduanya sama-sama dipindahkan ke Bidokkes Polda Riau.
(*)
Bagikan Ke : Facebook Twitter Google+
Baca Juga
- » Geram dengan Penanganan Covid-19 di Korea Utara, Kim Jong Un Kerahkan Tentara
- » Dybala Menangis dan Chiellini Tersenyum Tenang Pisah dengan Juventus, Suporter Teriaki Bos Agnelli
- » Sri Lanka Bangkrut, Bensin Tinggal Untuk Sehari, Tidak Bisa Impor karena Tak Punya Dollar
- » Chord Naif Mobil Balap, Asoy Geboy Ngebut di Jalanan Ibukota
- » Not Pianika Adhitia Sofyan Sesuatu di Jogja