OPINI Ainun Rosidah DS : Tantangan Wanita Karir Generasi Milenial
Oleh : JATENGKOTA | on
Oleh Ainun Rosidah DS
Magister Profesi Psikologi Industri dan Organisasi Unika
MENJADI wanita karir merupakan tantangan di dunia kerja, terutama untuk mewujudkan kesetaraan gender. Gender merupakan perbedaan peran laki-laki dan perempuan yang didibentuk oleh masyarakat atau kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Oleh sebab itu, perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan yang berlaku di suatu tempat belum tentu sama. Kesetaraan gender terhadap wanita pada perusahaan-perusahaan masih sering jadi isu hangat.
Hal ini dikarenakan istilah gender yang mampu menciptakan ekspektasi peran sosial mengenai bagaimana pria dan wanita sepatutnya berperilaku.
Ekspektasi ini yang akan mempengaruhi persepsi karyawan di tempat kerja. Mendorong munculnya anggapan atau stereotip bahwa pria lebih unggul bekerja dibanding wanita.
Pahlawan Nasional RA Kartini telah berjuang untuk membangun perspektif baru di Indonesia bahwa wanita memiliki potensi yang menjanjikan seperti pria. Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa wanita merupakan sosok individu yang lebih teliti, ulet dan displin saat bekerja.
John Naisbitt dan Patricia Aburdene dalam buku yang berjudul “Megatrends 2000: Sepuluh Arah Baru untuk Tahun 1990-an” telah menjelaskan era baru bagi pemimpin wanita di dunia pekerjaan.
Kemajuan zaman dan keterbukaan mata beberapa pihak yang memandang bahwa pendidikan bukan hanya untuk pria saja ikut membuka jalan bagi wanita dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam diri mereka.
Pendidikan
Kemajuan pendidikan akan memberikan jaminan pada kemunculan sumber daya wanita yang berkualitas.
Wanita yang memiliki daya intelektual tinggi tentu akan mampu menjadi pemimpin yang baik jika kesempatan itu datang kepada mereka.
Apakah pembaca pernah mendengar istilah Alpha Female sebelumnya? Alpha Female merupakan salah satu istilah yang menarik untuk diketahui belakangan ini, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang sedang mencari kandidat karyawan baru untuk posisi di perusahaan.
Alpha Female merupakan seorang wanita yang memiliki karakter percaya diri tinggi, mampu memberikan pengaruh di dalam kelompok dan sering menjadi pusat perhatian karena memiliki kharismatik yang besar.
Alpha Female memiliki kecerdasan emosi yang tinggi dan ambisius dalam bekerja, sehingga berpotensi besar untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat.
Karakter alpha female sangat kuat dan jika dikelola dengan baik oleh perusahaan yang mendapatkan kandidat karyawan seperti ini akan sangat bermanfaat dalam mengembangkan perusahaan di masa depan.
Berdasarkan laporan BPS Jateng jumlah penduduk perempuan tahun 2020 mencapai 18.153.892 jiwa sedangkan penduduk laki-laki 18.362.143 jiwa.
Hal ini menyatakan bahwa besarnya penduduk dengan jenis kelamin wanita hampir sama dengan laki-laki sehingga untuk perbandingan karyawan di beberapa tempat kerja di Provinsi Jawa Tengah akan nyaris sama.
Peluang sama
Data ini dapat dimanfaatkan bagi perusahaan di Jawa Tengah untuk mulai memaksimalkan peran wanita di dunia kerja.
Perusahaan harus mulai melihat bahwa seorang wanita juga berpeluang untuk menjadi sumber daya yang menjanjikan.
Adanya kesetaraan gender di tempat kerja akan meningkatkan iklim kerja yang positif, hal ini dikarenakan tidak ada lagi bentuk diskriminasi antara pria dan wanita saat bekerja.
Megawati Soekarnoputri, Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani Indrawati merupakan sosok wanita yang mampu mematahkan stereotype bahwa wanita tidak layak menjadi seorang pemimpin.
Naisbitt dalam bukunya juga mengatakan bahwa pria dan wanita harusnya memiliki posisi yang sama terlepas dari peran biologis mereka.
Saat menemukan wanita yang berpotensi menjadi pemimpin yang baik untuk perusahaan maka berikan jalan bagi dirinya.
Begitupun sebaliknya, saat bertemu dengan pria yang tidak memiliki skill dan kompetensi sebagai seorang pemimpin maka jangan memaksakan dirinya untuk duduk di kursi pemimpin.
Telah banyak aktivis wanita di Indonesia yang terus berjuang untuk menuntut kesetaraan gender pada berbagai aspek kehidupan, khususnya pada lingkungan pekerjaan.
Kesetaraan gender bukan berarti mempertimbangkan mana yang lebih menguntungkan antara pria dan wanita saat bekerja.
Akan tetapi lebih dimaknai pada upaya membangun relasi dan kesempatan yang sama antara pria dan wanita.
Jadi setara di sini adalah pria dan wanita menikmati status yang setara dan memiliki kondisi yang sama untuk mewujudkan secara penuh hak-hak asasi dan potensinya bagi pengembangan perusahaan.
Sesuai kemampuan
Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai kemampuan dengan mengabaikan isu gender di lingkungan kerja.
Mendapatkan seorang pemimpin wanita akan memberikan suasana baru di lingkungan kerja, sehingga akan memberikan dampak yang positif pada iklim kerja.
Bagi wanita karir yang saat ini sedang berjuang di tempat kerja juga memiliki tugas penting yaitu untuk terus meningkatkan kompetensi dan skill yang sesuai pada bidang pekerjaannya.
Isu kesetaraan gender jangan menjadi penghalang terbesar bagi wanita karir untuk terus mengembangkan potensi diri masing-masing.
Bentuk karakter sebagai pemimpin yang pantang menyerah dan memiliki kemauan belajar tinggi. Patahkan stereotype bahwa pemimpin wanita lebih menggunakan emosi saat bekerja dengan memiliki sikap tegas dan disiplin yang tinggi. (*)
Bagikan Ke : Facebook Twitter Google+
Baca Juga
- » Daftar 25 Pejabat Pemprov Jateng Penuhi Syarat Pj Bupati Batang, Jepara, Banjarnegara, Salatiga
- » Jadwal dan Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Malaysia SEA Games 2021 Hari Ini
- » 5 Potret YouTuber Andrew Kalaweit, Tarzan Blasteran Prancis yang Camping 24 Jam di Hutan Kalimantan
- » Chord Gitar Club Eighties Cinta dan Luka
- » Jadwal Pekan Terakhir Serie A Liga Italia Malam Ini Sassuolo Vs AC Milan dan Inter Vs Sampdoria