Cathi, Putri Indonesia Jawa Tengah 2022 Tampilkan Kostum Baru Klinting, Mahasiswa Polines Semarang
Oleh : JATENGKOTA | on
JATENGKOTA, SEMARANG - Catherine Widya Putri Stumer biasa disapa dengan panggilan Cathi lolos sebagai Finalis Puteri Indonesia 2022 mewakili Jawa Tengah.
Gadis asal Desa Kedawung Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap ini merupakan mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines) angkatan 2021.
Disampaikan oleh Rektor Polines Prof Dr Totok Prasetyo, B.Eng (Hons), MT, IPU, ACPE, melalui Humas Polines, Yuli Sudarso, SE, MM, Cathi merupakan mahasiswa Polines.
"Cathi merupakan Finalis Puteri Indonesia 2022 mewakili Jawa Tengah," ujarnya pada Tribun Jateng, Minggu (22/5/2022) malam.
Yuli meminta dukungan pada Cathi sebagai finalis melalui tautan https://final-vote.puteri-indonesia.com/contestant/jawatengah-13.
Cathi menampilkan pakaian bertema Baru Klinting saat malam Seni dan Budaya pada Jumat (20/5/2022) malam di The Westin Jakarta.
Berdasarkan data pada kanal tersebut, Cathi sangat menyukai dunia model dan pageant.
Cathi pernah mengikuti berbagai kegiatan dan prestasi telah diraih seperti Prestasi Juara 1 Lomba Fashion Hijab di Semarang 2021, Juara 2 Lomba Fashion Hijab di Solo 2019, Juara 3 Larissa Media Darling Competition 2018, Gadis Sampul 2018, Puteri Batik Jateng 2017, Puteri Batik DIY 2013 dan Puteri Indonesia Jawa Tengah 2022.
Pengalaman dan prestasinya ini yang mendorong dirinya untuk berkarier dan berkarya di dunia model dan artis.
Fakta menarik lainya tentang Cathi adalah ia hanya mengonsumsi makanan 2 jenis daging, ayam dan ikan, karena dia berkeyakinan untuk membunuh lebih sedikit hewan untuk makanan. Karena masih ada banyak jenis makanan lain untuk dikonsumsi oleh manusia.Karena itu Cathi jadi penggemar berat tahu dan dia bisa makan tahu dan olahannya setiap hari.
Cathi memiliki advokasi namanya #ConquerWithCathi.
Tagar yang dapat digunakan di setiap media sosial untuk memberi pelajaran untuk wanita muda hingga tua untuk mencintai diri mereka sendiri.
Ia juga ingin menyebarkan kata-kata untuk mengusahakan memberhentikan kekerasan terhadap perempuan.
Tagar ini lebih memfokuskan kepada wanita untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian dalam apa pun yang mereka alami tetapi sebagian besar advokasinya adalah tentang menjadi suara untuk yang tidak bisa bersuara.
Cathi ingin menjadi inspirasi, dan saya ingin menginspirasi banyak gadis dan wanita, untuk percaya bahwa mereka tidak dilihat sebagai objek tetapi sebagai subjek di kehidupan yang mereka jalani.
Dan untuk menjadi suara bagi semua wanita di luar sana untuk mengetahui bahwa kita, sebagai wanita, berdiri untuk satu sama lain.
Selain sebagai mahasiswa dan mengikuti kejuaraan bertema keputrian dan kecantikan, Cathi juga bekerja sebagai barista di Ruang Tamu Coffee and Eatery Jalan Setiabudi Srondol Kulon Banyumanik Kota Semarang. (*)
Bagikan Ke : Facebook Twitter Google+
Baca Juga
- » Sebelum Bakar Pacar, Oknum Polisi di Muara Enim Pernah Borgol Korban di Pohon Sawit
- » Dalam Sidang, Muhammad Kece Mengaku Tandatangani Surat Damai dengan Irjen Napoleon karena Diancam
- » Dewi Perssik Mengaku Sudah Pisah Rumah dengan Angga Wijaya Selama Sebulan: Nggak Ada Komunikasi
- » 6 Pekerja Migran Korban Kapal Tenggelam di Batam Belum Ditemukan Setelah 7 Hari Pencarian
- » Tangis Nenek Ngatemi Pecah, Tak Menyangka Rumahnya Dikunjungi Menparekraf Sandiaga Uno