Mengganggu Psikologis Karyawan, Ini Cara Menghadapi Workplace Bullying
Oleh : JATENGKOTA | on Sabtu, 25 Juni 2022 01:14 WIB
Laporan Wartawan JATENGKOTA, Rina Ayu
JATENGKOTA, JAKARTA - Tidak hanya dirasakan anak sekolah, bullying atau perisakan juga kerap dirasakan di tempat kerja atau Workplace bullying.
Kasus pembullyan terhadap orang dewasa jarang terdengar bahkan hampir luput diangkat ke media.
Workplace bullying merupakan serangkaian perilaku yang dilakukan secara sengaja dan berulang untuk mengintimidasi, menjatuhkan atau menyakiti orang lain di tempat kerja.
Contohnya kekerasan fisik, verbal, pengucilan/pemboikotan, sabotase pekerjaan, dan lainnya. Workplace bullying bisa dilakukan secara langsung, maupun secara online (via telepon, atau cyberbullying).
Psikolog Klinis Dewasa Tara de Thouars, BA, M. Psi. berbagi tips untuk menghadapi workplace bullying:
1. Tetap tenang
"Pelaku bullying seringkali ingin memancing reaksi dan merasa senang bila target menunjukkan rasa kesal atau terluka karena tindakan mereka," kata Tara dalam kegiatan webinar Unilever, Jumat (24/6/2022).
Latih diri untuk memiliki batasan emosional yang sehat sehingga kita tidak bereaksi dan merasa buruk terhadap diri sendiri.
2. Atasi masalah secara langsung
Coba bicara dan tegaskan pendapat atau perasaan kamu saat berkomunikasi dengan pelaku.
3. Laporkan pada atasan atau HRD
Lakukan dengan komunikasi yang tepat sehingga mereka dapat membantu mencari jalan keluar terbaik.
4. Dokumentasikan
Catat jam, lokasi, hingga siapa saja yang berada di dekat kamu saat peristiwa itu terjadi sehingga dapat membantu saat kita ingin melaporkan perlakuan tersebut.
5. Jangan ragu untuk berbicara dengan orang lain
Baik itu dengan rekan kerja, sahabat, atau terapis jika perlu, hal ini dapat membantu kita mengatasi efek bullying yang dirasakan.
6. Jaga rasa percaya diri dan pikiran positif
Bullying tidak merepresentasikan isu tentang targetnya, tapi merepresentasikan isu tentang pelakunya. Seringkali terget jadi merasa diri kurang, buruk, jelek.
Selain itu, seorang karyawan juga harus percaya bahwa mereka terlindung di bawah perusahaan yang memiliki kebijakan kuat terhadap segala bentuk diskriminasi dan bullying.
"Sangat penting bagi seorang calon karyawan untuk memastikan bahwa mereka memilih perusahaan yang berpihak pada kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas," imbuhnya.
Tara menerangkan, tindakan workplace bullying melibatkan tiga pihak, pertama adalah pelaku, yang kebanyakan menyerang titik lemah target agar mereka terlihat berkuasa sehingga menutupi ketidakmampuan atau ketidakpuasan dalam dirinya.
Kemudian target, yang secara sengaja dan berulang dipermalukan sehingga berpotensi mengalami berbagai efek psikologis yang mengganggu keseharian dan produktivitas.
"Terakhir ini saksi, yang tanpa pemahaman yang cukup mengenai cara menghadapi situasi workplace bullying, seringkali hanya berdiam diri. Padahal, saksi memiliki peranan yang sangat penting untuk mengintervensi perilaku tidak menyenangkan tersebut," jelasnya.
Dikesempatan yang sama Head of Communication Unilever Indonesia Kristy Nelwan menyampaikan, sebagai perusahaan yang memiliki zero tolerance terhadap workplace bullying, Unilever Indonesia menindak tegas perilaku langsung mapupun tidak langsung yang menyinggung, mengintimidasi, atau menghina termasuk segala bentuk pelecehan atau bullying, baik antar individu ataupun kolektif.
"Bisnis hanya dapat berkembang di tengah masyarakat di mana hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi dan dikedepankan," ungkap dia.
Terkait aksi workplace bullying, Unilever Indonesia memiliki jalur pengaduan khusus yang disebut Speak-Up Channel, sebuah Whistleblower System dengan jaminan kerahasiaan penuh sebagai salah satu sarana bagi karyawan untuk menyampaikan adanya penyimpangan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Bagikan Ke : Facebook Twitter Google+
Baca Juga
- » Pertalite Disebut Naik Rp 2.350 Per Liter, Ini Kata Pertamina
- » Langkah Pengacara Bongkar Dugaan Isi ATM Brigadir J Dikuras, Sebut Uang Mengalir ke Sosok Misterius
- » Diduga Intervensi Kasus Brigadir J, Kapolri Diminta Tertibkan Kelompok Ferdy Sambo di Polri
- » Kepala Sekretariat Presiden Beberkan Cerita Bawa Farel Prayoga ke Istana yang Buat Deg-degan
- » Mahfud MD Ungkap Drama Melankolis Ferdy Sambo: Nangis, Mondar Mandir di Meja Kerja, Mengaku Dizolimi