Kisah Mufti Aqliya, Lakukan Diet karena Di-bully Teman hingga Keluarga Besar, Kini Menyesal
Oleh : JATENGKOTA | on Selasa, 10 Mei 2022 16:26 WIB
JATENGKOTA - Video kisah seorang pria yang memperlihatkan hasil dietnya viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok bernama @mqlya.
Dalam video berdurasi 56 detik itu tertulis narasi, pengunggah merasa tidak percaya diri saat memiliki tubuh yang gemuk.
"Pernah gak percaya diri karena bentuk badanku yang sempurna Seperti Laki-Laki lain," demikian narasi yang tertulis.
Kemudian di pertengahan video, pria tersebut mengungkapkan diet yang dilakukannya menyebabkan dirinya terlalu kurus dan terkena penyakit maag.
"Pernah dibilang gendut sampai diet keterusan skrng kekurusan dan maag," ujarnya.
Selanjutnya di akhir video tertulis bahwa untuk menjadi sosok yang terbaik adalah dengan menjadi diri sendiri.
"Terbaik adalah saat aku bisa nyaman menerima diriku apa adanya," katanya.
Hingga saat ini, Selasa (10/5/2022), video yang diunggah pada 12 April 2022 tersebut telah ditonton sebanyak 1,6 juta kali dan disukai oleh lebih dari 126 ribu pengguna TikTok.
Beragam komentar pun dituliskan oleh warga net terkait video tersebut.
"kakk, jgn banyak pikiran yaa, I can tell from the look on your face that you're not okay. fighting terus yaaa!" ujar @z1.0simp.
"Nangis banget, lagi insc liat ini jadi berusaha makin pd," tulis akun bernama @aliaiueo.
"hi, semoga harimu selalu indah," kata @nikicikii.
Kisah Pria yang Lakukan Diet karena Dibully saat Anak-anak dan Berujung Menyesal
JATENGKOTA pun berhasil mewawancarai pengunggah sekaligus sosok yang berada di dalam video yang viral tersebut.
Ia adalah Mufti Aqilya yang saat ini berdomisili di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten.
Mufti menjelaskan awal dan motivasi untuk melakukan diet dimulai saat duduk di bangku SMP pada 2004.
Pria yang berprofesi sebagai konten kreator ini mengungkapkan pernah mengalami bullying atau perundungan lantaran memiliki tubuh yang gemuk.
"Awalnya saya mengalami bullying dari berbagai pihak perihal badan saya (gemuk) di tahun 2004."
"Sejak saya SMP, bullying yang lebih mengarah ke body shaming," katanya.
Bahkan, kata Mufti, perundungan tidak hanya dilakukan oleh teman-temannya, tetapi juga dari keluarga besarnya.
"Bentuk bully-an berupa kata-kata kasar yang menggambarkan badan saya saat itu seperti disebut gendut, pendek, item, dan menuh-menuhin tempat," jelasnya.
Akibat perundungan yang dialaminya, Mufti pun bertekad untuk mengatur pola makan.
Namun, menurutnya, hasil yang ditunjukkan usai program pengaturan pola makan tersebut belum memuaskan sehingga dia pun memutuskan melakukan diet.
"Tahun 2011 atau 2012, meminum beberapa obat diet," ujarnya singkat.
Namun, Mufti menyebut obat diet yang dikonsumsinya menimbulkan efek samping seperti sering buang air besar dan buang air kecil.
Selain itu, ia tidak memiliki nafsu makan dan membuat tubuhnya lemas.
"Hingga menemukan yang cocok, tetapi efek sampingnya tidak nafsu makan hingga saya jadi lemas."
"Pada akhirnya mengurangi karbo (zat karbohidrat) di dalam tubuh saya," cerita pria yang lahir 29 tahun lalu ini.
Akhirnya, Mufti menemukan program diet yang cocok yaitu diet mayo serta melakukan olahraga secara rutin.
Namun efek samping dari program diet sebelumnya masih dideritanya hingga saat ini.
"Akhirnya pada tahun 2020, saya terkena maag atau gerd hingga saat ini, tetapi untuk saat ini sudah sangat lebih baik dari sebelumnya," tuturnya.
Meski memiliki efek samping, Mufti mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
"Kurang dari 100 kilogram, kurang lebih 95 kilogram, dan sekarang 55 kilogram," ceritanya.
Namun, berat badan yang dimilikinya saat ini dirasa masih belum ideal.
"Masih kurus, tetapi lagi proses pemulihan agar ideal," jelas Mufti.
Namun, Mufti mengakui program diet yang dijalaninya selama ini membuatnya menyesal.
Ia menyebut program diet yang membuatnya kini menderita maag berawal dari mendengar ucapan orang lain.
"Iya (menyesal), pada akhirnya menerima dan gak terlalu ngoyo. Usaha semampu dan sebisanya."
"Ya, tidak terlalu mendengarkan kata orang dan cara instan (menurunkan berat badan dengan obat diet)," ungkapnya.
Bahkan, kata Mufti, penyesalannya tersebut membuatnya sempat tidak mau menemui siapapun.
Berkaca pada apa yang dialaminya, Mufti meminta kepada masyarakat agar selalu menerima kondisi fisik yang dimiliki dan menjadi diri sendiri.
"Menerima apapun kondisi yang sekarang. Yang terpenting sehat dan nyaman serta berdamai dengan dirin sendiri," ujarnya mengakhiri wawancara.
(JATENGKOTA/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Berita Viral
Bagikan Ke : Facebook Twitter Google+
Baca Juga
- » HEBOH Kisah Layangan Putus ASN Protokoler, sang Polwan Berharap Suami dan Selingkuhan Dipecat?
- » VIRAL Bak Cerita Layangan Putus, Seorang Polwan Bongkar Perselingkuhan Suaminya dengan Istri Orang
- » Fakta-fakta Bocah Lakukan Aksi Eksibisionis di GOR Purbalingga, Ibu Sebut Anaknya Disuruh Seseorang